Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy
Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan untuk berbagai tujuan :
Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan untuk berbagai tujuan :
- Skrining / uji saring adanya penyakit subklinis
- Konfirmasi pasti diagnosis
- Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
- Membantu pemantauan pengobatan
- Menyediakan informasi prognostic / perjalanan penyakit
- Memantau perkembangan penyakit
- Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan
- Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit
Hasil pemeriksaan laboratorium ditentukan oleh beberapa factor, antara lain :
1. Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan pemeriksaan.
2. Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sample.
3. Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan.
Di antara ketiga factor tersebut, factor pra instrumentasi merupakan tahap yang sangat penting yang memerlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerjasama yang baik akan mengganggu /mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :
1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
2. Persiapan penderita
3. Persiapan alat yang akan dipakai
4. Cara pengambilan sample
5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi.